Kata pertama yang diturunkan dalam Islam bukanlah "solat," "puasa," atau "bersedekah," tetapi "Bacalah" (Iqra'). Perintah ini diberikan kepada Nabi Muhammad (SAW) di Gua Hira dan menjadi asas kepada agama yang menitikberatkan ilmu, refleksi, dan pembangunan diri. Hari ini, mesej ini tetap relevan: jika anda ingin menjalani kehidupan yang lebih baik, mulakan dengan membaca.
Kuasa Transformasi MembacaMembaca bukan sekadar satu kemahiran, tetapi ia adalah pintu gerbang kepada kebijaksanaan, pemahaman, dan penambahbaikan diri. Dalam Surah Al-'Alaq (96:1-5), Allah berfirman:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia daripada segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya."
Wahyu ini menegaskan bahawa membaca bukan sekadar melihat perkataan di atas kertas, tetapi juga membuka minda, memperluaskan wawasan, dan memperdalam hubungan kita dengan dunia serta dengan Sang Pencipta.
Mengapa Membaca Penting untuk Kehidupan yang Lebih Baik?"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)
Dengan membaca, kita dapat berfikir dengan lebih kritis, memperoleh kebijaksanaan, dan menghadapi cabaran hidup dengan lebih jelas dan yakin.
Wahyu pertama dalam Islam mengajar kita bahawa membaca adalah kunci kepada pencerahan, pertumbuhan, dan kejayaan. Dengan membudayakan amalan membaca—bukan hanya Al-Quran tetapi juga ilmu lain yang bermanfaat—kita dapat memperkayakan pemikiran dan meningkatkan kualiti hidup secara menyeluruh. Jadi, jika anda ingin memulakan langkah pertama menuju kehidupan yang lebih baik, mulakan dengan Iqra'—Bacalah.
Semoga bermanfaat!
When you subscribe to the blog, we will send you an e-mail when there are new updates on the site so you wouldn't miss them.
Hi! Click on one of our representatives below to chat on WhatsApp or send us email to hello@alfaritas.com